Sebagai kegiatan yang bernilai edukaif, belajar mengajar
mempunyai hakikat, cirri, dan komponen. Ketiga aspek tersebut harus dipahami
oleh guru untuk menunjang kenerhasilan tugasnya. Ketiga aspek tersebut
diuraikan sebagai berikut :
A. Hakikat Belajar Mengajar
Pada hakikatnya, belajar adalah perubahan yang terjadi dalam
diri seseorang setelah berakhirnya melakukan aktifitas belajar. Walaupun pada
kenyataannya tidak semua perubahan termasuk kategori belajar, misalnya perubahan
fisik dan lain – lain.
Sama halnya dengan belajar, mengajar pun pada hakikatnya
adalah suatu proses, yaitu proses mengatur dan mengorganisasi lingkungan yang
ada di sekitar anak didik, sehingga dapat menumbuhkan minat belajar dan
mendorong anak didik melakukan proses belajar. Pada tahap berikutnya mengajar
adalah proses memberikan bimbingan atau bantuan kepada anak didik dalam
melakukan proses belajar.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa jika hakikat belajar adalah
perubahan, maka pada hakikanya belajar mengajar adalah proses pengaturan yang
dilakukan oleh guru.
B. Ciri –ciri Belajar Mengajar
Sebagai suatu proses pengaturan, kegiatan belajar mengajar
tidak terlepas dari ciri – ciri tertentu, yang menurut Edi Suardi adalah
sebagai berikut :
1. Belajar mengajar memiliki tujuan, yaitu untuk membentuk anak
didik dalam suatu perkembangan tertentu.
2. Terdapat suatu prosedur yang direncanakan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
3. Kegiatan belajar mengajar ditandai dengan satu penggarapan
materi yang khusus.
4. Ditandai dengan aktivitas anak didik.
5. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru berperan sebagai
pembimbing.
6. Dalam kegiatan belajar mengajar membutuhkan kedisiplinan.
7. Adanya batas waktunya.
8. Adanya evaluasi pada tahap akhir.
C. Komponen – komponen Belajar
Mengajar
Sebagai suatu sistem, kegiatan belajar mengajar mengandung
sejumlah komponen sebagai berikut :
Tujuan
Tujuan dalam pendidikan dan pengajaran adalah suatu cita
–cita yang bernilai normatif. Dengan kata lain, dalam tujuan terdapat sejumlah
nilai yang harus ditanamkan kepada anak didik. Tujuan tersebut mempunyai
jenjang dari yang luas dan umum sampai pada yang sempit dan khusus. Semua
tujuan itu berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya, dan tujuan yang
berada di bawah akan menunjang tujuan di atasnya.
Bahan Pelajaran
Bahan adalah salah satu sumber belajar bagi anak didik.
Bahan yang disebut sebagai sumber belajar ini adalah sesuatu yang membawa pesan
untuk tujuan pengajaran. Dengan demikian, bahan pelajaran merupakan komponen
yang tidak bisa diabaikan dalam pengajaran. Karena bahan adalah salah satu inti
dalam proses belajar mengajar yang akan disampaikan kepada anak didik.
Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam
pendidikan, karena akan menentukan sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan
dapat tercapai. Segala sesuatu yang diprogramkan akan dilaksanakan dan akan
melibatkan semua komponen pengajaran. Kegiatan belajar mengajar yang baik
ditentukan dari baik atau tidaknya program pengajaran yang telah dilakukan
pula, karena akan berpengaruh terhadap tujuan yang akan dicapai.
Metode
Metode adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, penggunaan
metode bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Prof. Dr. Winarno Surakhmad,
M. Sc. Ed., Mengemukakan lima faktor yang mempengaruhi penggunaan metode, yaitu
:
1. Tujuan yang berbagai – bagai jenis dan fungsinya.
2. Anak didik yang berbagai – bagai tingkat kematangannya.
3. Situasi yang berbagai – bagai keadaannya.
4. Fasilitas yang berbagai – bagai kualitas dan kuantitasnya.
5. Pribadi guru serta kemampuan profesionalnya yang berbeda –
beda.
Alat
Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka
mencapai tujuan pengajaran yang berfungsi sebagai perlengkapan, sebagai alat
bantu mempermudah usaha mencapai tujuan, dan alat sebagai tujuan. Alat dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu ala dan alat bantu. Alat adalah berupa suruhan,
perintah, larangan, dan lain – lain. Sedangkan alat bantu adalah berupa globe,
papan tulis, kapur, dan lain – lain.
Sumber Pelajaran
Dalam mengemukakan sumber – sumber belajar ini, para ahli
sepakat bahwa segala sesuatu dapat dipergunakan sebagai sumber belajar sesuai
dengan kepentingan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Evaluasi
Menurut Wand dan Brown, evaluasi adalah suatu tindakan atau
suatu proses untuk menentuka nilai dari sesuatu. Menurut Wayan Nurkancana dan
P.P.N Sumartana, evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai tindakan atau
suatu proses untuk menentukan nilai sebagai sesuatu dalam dunia pendidikan.
Menurut Ny. Drs. Roestiyah N.K, evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data
seluas – luasnya, sedalam – dalamnya, yang bersangkutan dengan kapabilitas
siswa guna mengetahui sebab akibat dan hasil belajar siswa yang dapat mendorong
dan mengembangkan kemampuan belajar siswa.
Ketika evaluasi dapat memberikan manfaat bagi guru dan
siswa, maka evaluasi mempunyai fungsi sebagai barikut :
1. Untuk memberikan umpan balik kepaa guru sebagai dasar untuk
memperbaiki proses belajar mengajar.
2. Untuk memberikan angka yang tepat tentang kemajuan atau
hasil belajar dari setiap siswa.
3. Untuk menentukan situasi belajar mengajar yang tepat, sesuai
dengan tingkat kemampuan yang dimiliki oleh siswa.
4. Untuk mengenal latar belakang siswa yang mengalami kesulitan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar