Jumat, 13 November 2015

GEOMETRI

Penggabungan Citra
Penggabungan citra atau juga sering dikenal dengan Image fusionadalah suatu proses penggabungan informasi menarik dalam dua atau lebih gambar menjadi satu gambar yang bertujuan untuk mengkombinasikan informasi spasial yang lebih tinggi dalam satu band dengan informasi spectral yang lebih tinggi pada dataset yang lain. Penggabungan citra dilakukan untuk menajamkan resolusi sebuah gambar. Secara sederhana penggabungan citra secara definisi ada 3, yaitu:
1.      Fusion adalah penggabungan antara dua citra atau lebih yang dijadikan menjadi suatu citra yang baru dengan menggunakan beberapa algoritma tertentu,
2.      Merging adalah penggabungan dengan pemahaman bahwa dua citra atau lebih yang dijadikan satu dengan teknik penajaman dan penormalan citra tertentu,
3.      Combination adalah penggabungan beberapa band dalam suatu citra multi untuk suatu tujuan tertentu.
Metode penggabungan standar fusi citra didasarkan pada Red-Green-Blue (RGB) untuk transformasi Intensity-Hue-Saturation (IHS). Langkah-langkah yang biasa terlibat dalam fusi citra satelit adalah sebagai berikut:
a.       Mengubah ukuran gambar miultispektral resolusi rendah dengan ukuran yang sama seperti gambar pankromatik
b.      Mengubah band R, G dan B dari citra multispektral menjadi komponen-komponen HIS
c.       Memodifikasi gambar pankromatik sehubungan dengan citra multispektral. Hal ini biasanya dilakukan oleh pencocokan histrogram dari citra pankromatik dengan komponen intensitas dari citra pankromatik dengan komponen intensitas dari citra multispektral sebagai referensi
d.      Mengganti komponen intensitas dengan citra pankromatik dan melakukan transformasi invers untuk mendapatkan gambar multispektral resolusi tinggi.

Koreksi Geometri
            Sebelum data citra dapat diolah, sistem proyeksi/koordinat peta harus didefinisikan dan disesuaikan terlebih dahulu dengan areal kerja atau dengan data spasial yang telah ada sebelumnya. Dalam koreksi geometrik, istilahrektifikasi digunakan bila data citra dikoreksi dengan peta dasar sebagai acuannya. Sedangkan untuk data citra yang dikoreksi dengan acuan citra lain yang telah terkoreksi digunakan istilah registrasi.
            Koreksi geometrik merupakan tahapan agar data citra dapat diproyeksikan sesuai dengan sistem koordinat yang digunakan. Acuan dari koreksi geometrik ini dapat berupa peta dasar ataupun data citra sebelumnya yang telah terkoreksi. Secara umum, dalam ER Mapper sendiri terdapat empat tipe pengoperasian rektifikasi :
·         Image to map rectification,
·         Image to image retrification,
·         Map to map transformation, yaitu mentransformasikan data yang terkoreksi menjadi datum/map projection yang baru,
·         Image rotation, memutar citra menjadi beberapa derajat.
Koreksi geometri dilakukan dengan menggunakan acuan titik kontrol yang dikenal dengan Ground Control Point (GCP). Titik kontrol yang ditentukan merupakan titik-titik dari objek yang bersifat permanen dan dapat diidentifikasi di atas citra dan peta dasar. GCP dapat berupa persilangan jalan, percabangan sungai, persilangan antara jalan dengan sungai (jembatan) atau objek lain.
            Langkah awal Koreksi geometrik adalah menentukan metode yang akan digunakan untuk melakukan koreksi. Metoda yang akan digunakan tergantung pada jenis data (Resolusi Spasial), jenis kesalahan geometris (skew, yaw, Roll, pitch). Menurut wizard ER Mapper6.4, terdapat 7 Geocoding Type, yaitu:
a.       Tryangulation biasanya digunakan untuk data yang mengalami banyak pergeseran/distorsi skew dan yaw. Juga digunakan untuk data yang tidak sama ukuran pixelnya pada satu set data.
b.      Polynomial biasanya digunakan untuk data citra yang mengalami pergeseran linear, ukuran pixel sama dalam satu set, untuk data resolusi spasial tinggi maupun rendah.
c.       Orthorectify using ground control point digunakan selain untuk mengoreksi citra secara geometris, juga mengoreksi citra berdasarkan ketinggian geografisnya. Jika tidak menggunakn orthorectify, maka puncak gunung akan bergeser letaknya dari posisi sebenarnya, walupun sudah dikoreksi secara geometris.
d.      Orthorectify using exterior orientation
e.       Map to map projection
f.        Known Point Registration
g.      Rotation digunakan untuk mengoreksi citra karena terjadi pergeseran citra yang terlihat berputar, baik searah jarum jam maupun berlawanan jarum jam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar